kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rute internasional Garuda belum untung


Jumat, 06 Oktober 2017 / 08:50 WIB
Rute internasional Garuda belum untung


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menilai, 28 rute penerbangan internasional PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) belum menguntungkan. Rute Jakarta-Singapura-London-Jakarta bahkan disebut sebagai rute dengan kerugian terbesar di 2016.

Melalui Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I tahun 2017, BPK menyimpulkan pemasaran luar negeri GIAA kurang efektif. Hal ini dijabarkan BPK dalam tiga poin masalah terkait pemasaran luar negeri GIAA.

Poin pertama menyebutkan bahwa 28 rute penerbangan international GIAA belum beri keuntungan. Kerugian terbesar ada pada rute CGK-SIN-LHR-CGK atau Jakarta-London via Singapura. Sejak dibuka Maret 2016-Juli 2016 kerugian di rute ini mencapai US$ 16,43 juta.

BPK juga menilai performance area international 3, yang meliputi China dan Taiwan, kurang optimal. Kemudian evaluasi rute tak sesuai dengan Rancangan Jangka Panjang Perusahaan, tidak ada standar, serta hasil evaluasi tak berefek bagi kinerja.

Di bagian lain, BPK menyatakan slot milik GIAA pada rute penerbangan international bukan slot terbaik. Dus, ada keterbatasan untuk mencapai kinerja optimal.

Menanggapi hal ini, di dokumen IHPS yang sama, manajemen GIAA mengakui tak semua rute dirancang memberi keuntungan. Beberapa rute tetap beroperasi selama masih bisa menutupi sebagian fleet cost. Soal rute China, GIAA menyatakan telah menyesuaikan rute dengan ketersediaan slot di Beijing.

Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido menilai, tantangan GIAA masih cukup besar. Misalnya, GIAA harus bersaing dengan maskapai internasional, seperti Emirates, Qatar Airways, Singapore Airlines dan Etihad Airways.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada juga menyebutkan, dari temuan BPK harus dicermati adanya kemungkinan kalah dalam persaingan. Misal untuk rute Jakarta-Singapura-London, jika ada maskapai lain yang menawarkan rute sama dan bisa untung, maka GIAA kemungkinan kalah bersaing, ujar Reza, yang merekomendasikan hold GIAA dengan target Rp 345 per saham. Harga GIAA kemarin turun 1,20% menjadi Rp 328 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×