kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rusia-Ukraina Masih Memanas, Harga Gas Alam Semakin Melambung


Jumat, 25 Maret 2022 / 20:14 WIB
Rusia-Ukraina Masih Memanas, Harga Gas Alam Semakin Melambung
ILUSTRASI. Harga gas alam berpotensi lanjut menguat seiring konflik Rusia-Ukraina yang masih memanas.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga gas alam masih melambung tinggi. Analis memproyeksikan harga gas alam akan lanjut menguat seiring konflik Rusia-Ukraina yang masih memanas. 

Mengutip Bloomberg, Jumat (25/3), harga gas alam kontrak April berada di US$ 5,36 per mmbtu. Harga tersebut menurun 0,74%  dari rekor harga tertinggi yang sempat terjadi di Kamis (24/3), yaitu US$ 5,40 per mmbtu.

Founder Traderindo.com Wahyu Tribowo Laksono mengatakan, kenaikan harga gas alam tidak terlepas dari pasokan yang menurun dan tren kenaikan harga minyak. Ditambah, geopolitik Rusia dan Ukraina makin membuat harga gas alam melambung. 

"Rentang harga gas di US$4 per mmbtu-US$ 5 per mmbtu memang wajar," kata Wahyu, Jumat (25/3). 

Baca Juga: Joe Biden: Amerika Akan Tambah Pasokan 50 Bcm LNG per Tahun Sampai 2030 ke Uni Eropa

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan harga gas alam semakin melonjak sejak saluran gas pipa gas alam di Ukraina meledak. "Ledakan pipa gas tersebut semakin menambah kekurangan pasokan gas," kata Ibrahim, Jumat (25/3). 

Ke depan dengan sanksi yang Rusia terima dari Amerika Serikat (AS), akan membuat harga gas alam semakin melambung lagi. "Balasan sanksi, perang yang lebih dahsyat dan kabar NATO yang ingin membantu Ukraina, membuat harga gas alam terus melonjak," kata Ibrahim. 

Dalam waktu dekat, Ibrahim memproyeksikan harga gas alam berpotensi sentuh rekor kembali dengan naik ke arah US$ 5,7 per mmbtu. Namun, di April atau ketika musim dingin berakhir, harga gas alam berpotensi terkoreksi. 

Baca Juga: Jika Krisis Ukraina Terbukti Bebani Ekonomi, ECB Mungkin Lanjutkan Cetak Uang

Wahyu juga memproyeksikan harga gas alam masih memiliki potensi untuk bullish. Apalagi, harga minyak juga masih di level tinggi. "Wajar jika harga gas alam tetap sulit untuk turun," kata Wahyu. 

Sementara, dalam jangka panjang, Ibrahim memproyeksikan harga gas alam akan melandai cenderung menurun. Apalagi, jika Rusia berhasil menguasai Ukraina, harga komoditas secara global berpotensi terkoreksi. Untuk harga gas alam berpotensi turun ke US$ 2,00 per mmbytu-US$ 3,00 per mmbtu. 

Secara teknikal, Wahyu menganalisis harga gas alam rentan koreksi bila terus naik hingga di atas US$ 5 mmbtu. "Resistance harga gas alam di sekitar US$ 6 mmbtu atau level tertinggi di Februari, yaitu US$ 5,57," kata Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×