kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

RUPST Garuda Indonesia (GIAA) sepakati laporan keuangan 2019 hingga tantiem


Jumat, 05 Juni 2020 / 17:33 WIB
RUPST Garuda Indonesia (GIAA) sepakati laporan keuangan 2019 hingga tantiem
ILUSTRASI. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra saat menjadi pembicara pada Talk Show yang mengangkat tema Semangat Baru Garuda di Gedung BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2020). Irfan Setiaputra terpilih menjadi Direktur Utama Garuda Indonesia Dalam Rapa


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), Jumat (5/6) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) bertempat di Auditorium Gedung Manajemen Garuda Indonesia.

RUPST Garuda Indonesia (Tbk) GIAA dihadiri oleh  23.353.695.782 pemegang saham. Ini setara  90,2 % dari keseluruhan pemegang saham Garuda. “Rapat sesuai protokol penanganan COVID-19 yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan mengacu kepada aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan mengedepanjan aspek kehati -hatian pada masa pandemi,” ujar Irfan Setiaputra, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk(GIAA), kepada KONTAN, (5/6)

RUPST Garuda Indonesia (GIAA) tahun ini diselenggarakan secara langsung dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat serta mengoptimalkan system e-proxy yang disediakan oleh Kustodian Sentral Efek, sehingga Pemegang Saham yang tidak hadir secara langsung pada acara RUPST  tetap dapat menggunakan hak suaranya. Ini juga sesuai sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam POJK 15 tahun 2020. 

Sesuai dengan ketentuan kuorum persetujuan , RUPST Garuda Indonesia (GIAA) menyetujui seluruh usulan sebagai mata acara sebagai berikut:

1. Laporan Tahunan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Tahun Buku 2019, termasuk di dalamnya Laporan Keuangan Konsolidasian, Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan serta LaporanTugas Pengawasan Dewan Komisaris yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, penyajian kembali Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, serta pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.

2. Penetapan Penggunaan Laba Bersih GIAA Tahun Buku 2019;

3. Penetapan tantiem untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Tahun Buku 2019 dan Remunerasi untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris Tahun Buku 2020;

4. Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk Mengaudit Laporan Keuangan Perseroan serta Laporan Keuangan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2020.

Sepanjang tahun 2019, Garuda Indonesia (GIAA) berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 6,98 juta. Capaian laba bersih Garuda Indonesia (GIAA) tersebut sejalan dengan kenaikan pendapatan usaha sebesar 5,59% dari pencapaian tahun 2018, yaitu menjadi sebesar USD 4,57 miliar. Adapun di tahun 2019, GIAA juga berhasil mencatatkan perolehan positif pada laba usaha dengan nilai sebesar US$147,01 juta.

Capaian ini dapat diraih melalui strategi quick wins priority yang dijalankan GIAA, yaitu melalui penguatan budaya Perusahaan berbasis People, Process & Technology; Strategi peningkatan pendapatan; serta peninjauan atas struktur biaya berusahaan.

Namun, pandemi COVID- membawa dampak signifikan terhadap kinerja operasional Garuda Indonesia (GIAA). Kini, GIAA menyiapkan berbagai upaya  pemulihan kinerja untuk menghadapi era new normal. 

Irfan Setiaputra mengatakan, kunci utama dalam menghadapi era ini adalah adalah menjaga kesinambungan keberlangsungan bisnis GIAA dengan tren supply & demand di era new normal.  “Efisiensi menjadi hal penting yang harus diperhatikan dalam menghadapi era new normal ini. Mindset bisnis penerbangan juga harus terus berevolusi menyelaraskan dengan realitas yang ada. Langkah tersebut yang secara bertahap terus kami lakukan mulai dari aspek operasional hingga optimalisasi lini bisnis,” ujar dia, 

Garuda Indonesia (GIAA) mengaku telah melakukan serangkaian upaya pemulihan kinerja perusahaan dengan fokus utama  memastikan beban operasi  perusahaan bergerak dinamis sesuai tantangan kinerja. Garuda juga telah berupaya melakukan renegosiasi biaya sewa pesawat sekaligus memperpanjang masa sewa pesawat, melakukan renegosiasi kewajiban GIAA yang akan jatuh tempo, hingga melakukan program efisiensi biaya  dengan memprioritaskan keselamatan & layanan penerbangan. 

Garuda Indonesia(GIAA) juga mengaku terus melakukan optimalisasi lini bisnis kargo melalui pemanfaatan kompartemen penumpang untuk memaksimalkan angkutan kargo, intensifikasi bisnis charter kargo, hingga pengembangan platform layanan pengiriman barang berbasis aplikasi digital kirimaja. 

GIAA juga mengaku juga terus berupaya mengoptimalkan layanan penerbangan charter khususnya untuk melayani penerbangan repatriasi WNI dari   sejumlah negara seperti Jepang, Uni Emirate Arab  (UEA), Singapore, Srilanka dan Maldives. Sedangkan untuk penerbangan repatriasi WNA dilayani kesejumlah negara seperti Brasil, Colombia, Srilanka, Maldive.

Garuda Indonesia juga telah menyiapkan berbagai  langkah antisipatif pada aspek operasional dan layanan jelang era “The New Normal” dengan mengacu pada ketentuan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 diseluruh touch point layanan penerbangan sesuai ketentuan yang diterapkan Gugus Tugas COVID-19 dan otoritas terkait. 

Pada penutupan perdagangan, Jumat (5/6), harga saham GIAA bertengger di Rp 276 per saham, meloncat 15% dari harga saham sehari sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×