Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Multipolar Tbk (MLPL) menyetujui pengambilalihan aset atau bisnis non-inti PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) pada Rabu (19/9).
MLPL menguasai 50,2% saham MPPA. Sedangkan transaksi pengambilalihan senilai Rp 3,2 triliun merupakan hasil penilaian wajar dari penilai independen yang disetujui oleh MPPA.
Managing Director MLPL Harijono Suwarno meyakini, pengambilalihan aset non inti akan memberi pengaruh positif pada lini bisnis perseroan. Sebab, aset-aset MPPA memiliki prospek menjanjikan di masa depan. MLPL juga bisa mensinergikan aset itu untuk mendukung kegiatan bisnis intinya.
Aset dan bisnis non inti yang akan dilepas adalah kepemilikan dan pengelolaan properti serta investasi MPPA dalam PT Matahari Department Store Tbk secara tidak langsung sekitar 20%, PT Matahari Graha Fantasi, pengelola bisnis hiburan Timezone sekitar 50,01%.
Kemudian, PT Matahari Leisure, yang merupakan produsen mesin permainan sebanyak 50%, PT Bintang Sidoraya yang merupakan distributor makanan dan minuman ringan sebanyak 24,26%. Selanjutnya PT Gratia Prima Indonesia atau bisnis toko buku Times Bookstore sebanyak 100% serta PT Prima Cipta Lestari atau bisnis restoran sebanyak 100%.
Harijono meyakini MLPL memiliki fleksibilitas dan kemampuan finansial untuk mengambil menjalankan aset/ bisnis non inti MPPA.
Sebagai awal dari proses pengambilalihan, MLPL telah menandatangani memorandum of understanding dengan Deusche Bank AG cabang Singapura. MLPL membayarkan Rp 1,9 triliun sebagai dana yang akan digunakan untuk membiayai proses pengambilalihan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News