Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Rupiah sedikit berotot. Mata uang berlambang Garuda ini menguat 0,34% ke level Rp 12.193 per dollar AS pada perdagangan, kemarin (9/1). Sedangkan, di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah melemah 0,27% menjadi 12.263.
Analis pasar uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri mengatakan, rupiah menguat tipis setelah Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan tetap di level 7,5%.Keputusan BI ini sesuai ekspektasi pasar.
Namun, dari eksternal, laju rupiah tertahan hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang menyetujui pemangkasan stimulus, setelah sejumlah data menunjukkan pemulihan ekonomi Amerika Serikat. Salah satunya, jumlah pengangguran yang turun.
"Jika, kondisi ini berlanjut, ada kemungkinan petinggi The Fed melakukan tapering lanjutan, yang bisa mendorong penguatan dollar AS," papar Reny.
Analis Monex Investindo Futures, Albertus Christian menilai, ke depan, sentimen suku bunga acuan masih bisa menopang rupiah. Namun, dalam jangka panjang, jika outlook tenaga kerja AS terus membaik, bisa memicu pelemahan rupiah.
Christian dan Reny memprediksikan, hari ini, rupiah bergerak datar cenderung melemah. Prediksi Reny, rupiah bergulir di 12.020-12.310. Sedangkan, proyeksi Christian, rupiah bergerak antara 12.155-12.235.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News