Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Intervensi Bank Indonesia (BI) masih memberi efek positif bagi rupiah. Jumat (19/12) pasangan kurs USD/IDR turun 0,52% ketimbang hari sebelumnya ke Rp 12.497. Sedangkan berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia naik 0,52% ke 12.500.
Menurut Reny Eka Putri, analis pasar uang Bank Mandiri, ini karena bank sentral juga menyatakan bahwa kepentingan ekspor dan impor Indonesia rupiah akan dijaga di Rp 11.900–Rp 12.300. "Kombinasi pernyataan The Fed masih akan menahan suku bunga rendahnya dan intervensi BI menyebabkan pasar merespons positif hal ini," ujar dia.
Tonny Mariano, analis Harvest International, menambahkan, dengan begitu rupiah cenderung menguat. Apalagi, aktivitas pasar mulai sepi mengingat banyak libur menjelang akhir tahun. Reny juga yakin, rupiah masih akan menguat karena data ekonomi AS kurang bagus.
"Indeks manufaktur hanya mencapai 24,5 dari ekspektasi 26,3," ujar dia.
Menurut Tonny, rupiah dan dollar AS akan cenderung stabil karena berbagai pengumuman indikator ekonomi sudah semakin sepi menjelang akhir tahun.
Tonny memproyeksikan, rupiah masih akan menguat di Rp 12.450–Rp 12.550. Sedangkan Reny memprediksikan, di area Rp 12.390–Rp 12.500.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News