Reporter: Agus Triyono | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Rupiah sedikit tertekan di akhir pekan lalu. Di pasar spot, USD/IDR naik 0,13% di 9.682. Berdasarkan kurs tengah BI, USD/IDR naik 1,45%. Sentimen yang cukup mixed, sepertinya akan membuat rupiah bergerak mendatar cenderung melemah, Senin ini.
Lana Soelistianingsih, Ekonom Samuel Sekuritas menduga, rupiah pada sesi pembukaan Senin (4/3) akan mengalami tekanan. Ini karena adanya sentimen negatif atas kegagalan pembicaraan terkait kebijakan pemotongan anggaran belanja pemerintah Amerika Serikat, beberapa hari lalu.
Lana menambahkan, kegagalan pembicaraan makin membuat ekonomi Amerika Serikat menjadi tidak menentu. Dus, investor khawatir dan cenderung lebih memegang dolar AS ketimbang mata uang lain.
Indeks dollar pun telah mencapai level puncak tertinggi 82,31 sejak September 2012. Karena alasan ini pula, dollar AS berhasil menguat terhadap semua pasangan mata uang utama. Selain itu, menurut Lana, investor masih khawatir dengan data inflasi dan defisit neraca perdagangan ang dirilis akhir pekan lalu.
Veni Krisnandi, Head of Trading Commonwealth Bank menambahkan, permintaan dollar AS yang cukup besar membuat rupiah kian tertekan. Apalagi, inflasi di atas perkiraan analis.
Karena alasan tersebut, Lana dan Veni memperkirakan hari ini rupiah akan melemah. Lana memproyeksi, USD/IDR akan di kisaran 9.690 - 9.710. Sementara, prediksi Veni, USD/IDR di level 9.660 - 9.680.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News