Reporter: Marantina | Editor: Rizki Caturini
Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menguat, akhir pekan kemarin. Di pasar spot, pasangan USD/IDR, Jumat (29/6) melandai 0,6% menjadi Rp 9.433. Sementara, kurs tengah dollar AS versi Bank Indonesia (BI) tidak beranjak dari Rp 9.480.
Taufan Tito, analis Bank BRI, mengatakan, pertemuan para pemimpin negara-negara anggota Uni Eropa (UE), pada akhir pekan lalu, menghembuskan sentimen positif terhadap euro. Buntutnya, "Rupiah ikut menguat," kata dia.
Hasil pertemuan yang berlangsung 28-29 Juni di Brussel itu menghasilkan kesepakatan untuk menyuntikkan bantuan langsung ke bank yang sakit mulai tahun depan.
Sentimen rupiah hari ini (2/7), juga akan dipengaruhi oleh pengumuman data inflasi Juni. Meski tekanan inflasi meningkat, namun Taufan optimistis rupiah bisa menguat karena intervensi BI di pasar, untuk menjaga USD/IDR berada di bawah level 9.500.
Klara Pramesti, analis Bank BNI, menuturkan, data ekspor-impor juga akan menentukan gerak rupiah hari ini. Pelemahan ekspor jadi sentimen negatif. Prediksi Taufan, USD/IDR akan melemah di kisaran 9.400-9.450. Proyeksi Klara, USD/IDR berkisar 9.350-9.450.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News