Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Rupiah tersungkur lagi. USD/IDR, di pasar spot, Senin (5/11) menguat 0,22% menjadi 9.633. Kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia (BI) tidak bergerak dari Rp 9.628.
Putu Andy Wijaya, Dealer Forex Bank Rakyat Indonesia (BRI), mengatakan, kondisi ekonomi Eropa belum arahnya menjadi faktor pengungkit dollar AS. “Demand yang naik mengakibatkan nilai dollar AS terangkat,” tutur Putu.
Analis Tresuri BNI, Nurul Eti Nurbaeti, mengatakan, pemilihan presiden AS menjadi alasan pasar untuk memegang the greenback. “Pasar menilai, suhu politik yang meningkat. Itu menjadi sebuah ketidakpastian,” ujar dia. Namun dia yakin, BI tetap menjaga kurs dollar AS di kisaran Rp 9.600.
Rilis Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal III menurun menjadi 6,17%, dari kuartal sebelumnya 6,37% mengikis sentimen positif rupiah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia berasal dari konsumsi lokal. Namun, konsumsi lokal tersebut juga berasal dari importir yang membutuhkan banyak dollar. Ini pula yang menurut Nurul, melemahkan rupiah.
Kedua analis yakin rupiah masih akan melemah hari. Prediksi Putu, hari ini, USD/IDR berkisar 9.625-9.635. Proyeksi Nurul 9.600-9.645.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News