Reporter: Dimas Andi, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah tembus Rp 15.000 per dollar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (2/10) siang. Pukul 11.37 WIB, rupiah di pasar spot melemah 0,77% ke level Rp 15.025 per dollar AS.
Di kawasan Asia, hanya mata uang yuan yang masih menguat. Sedangkan seluruh mata uang lainnya melemah. Tapi, rupiah mencatat persentase pelemahan terbesar pada hari ini. Sementara mata uang rupee yang masih menjadi valuta Asia berkinerja terburuk, tidak tercatat perdagangan pada hari ini.
Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra menilai, pelemahan rupiah lebih didominasi oleh faktor eksternal. Salah satunya adalah efek dari normalisasi kebijakan The Fed terhadap suku bunga acuan AS yang mempengaruhi kondisi perekonomian di negara tersebut.
Suku bunga acuan AS diprediksi masih akan naik hingga tiga kali lagi di tahun 2019 dan satu kali di tahun 2020. Kenaikan ini dilakukan agar target tingkat suku bunga acuan AS di level 3,5% tercapai.
Tidak hanya itu, tercapainya kesepakatan baru NAFTA antara AS, Kanada, dan Meksiko juga menjadi katalis positif bagi pergerakan dollar AS di hari ini. Apalagi, kesepakatan tersebut lebih menguntungkan bagi AS dibandingkan pertemuan sebelumnya. “Dollar AS mendapat momentum penguatan baru dari sentimen ini,” ujar Putu.
Dari dalam negeri, deflasi yang terjadi di bulan September sebenarnya bisa menahan pelemahan rupiah lebih lanjut. Apalagi, Badan Pusat Statistik sempat menyatakan deflasi tersebut bukan karena turunnya daya beli masyarakat, melainkan kemampuan pemerintah dalam menjaga pergerakan harga barang-barang konsumsi.
Selain itu, Bank Indonesia diyakini Putu akan segera melakukan intervensi begitu rupiah makin mendekati level Rp 15.000 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News