Reporter: Dwi Nicken Tari, Namira Daufina, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Nilai tukar rupiah belum mampu bangkit dari level terendah sejak krisis 1998. Mengacu data Bloomberg Selasa (28/7), di pasar spot pagi ini rupiah diperdagangkan melemah tipis Rp 13.464 per dollar AS dari sebelumnya Rp 13.463 per dollar AS.
Sementara itu, mengacu data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah loyo ke Rp 13.460 per dollar AS atau 0,05% dari sebelumnyaRp 13.453 per dollar AS. Sekaligus melanjutkan pelemahan rupiah kurun waktu lebih dari sepekan.
Senior Research and Analyst Monex Investindo Futures Ariston Tjendra bilang, rupiah longsor karena pelaku pasar meninggalkan aset berisiko, dan beralih memegang dollar AS. "Ini akan terus terjadi hingga FOMC statement dirilis Kamis (30/7). Investor menanti kepastian kenaikan suku bunga AS," katanya.
Menurut Ekonom BCA David Sumual, rupiah juga terimbas pelemahan harga komoditas. Wajar, hampir 60% ekspor Indonesia berupa komoditas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News