Reporter: Disa Ayulia Agatha | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali tertekan oleh berbagai sentimen luar negeri. Di pasar spot, mata uang Garuda melemah tipis 0,03% di level 15.192 per dollar Amerika Serikat (AS), Selasa (23/10). Pelemahan rupiah juga terjadi di Jakarta Interspot Spot Dollar Rate (JISDOR) sebesar 0,11% menjadi Rp 15.208 per dollar AS.
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan, seperti dugaan pasar, Bank Indonesia (BI) diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunga acuan 7-days reverse repo rate (7DRR). Pasalnya di September lalu, BI telah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%. Kebijakan tersebut merupakan respon dari kenaikan suku bunga The Fed bulan lalu untuk menjaga pergerakan rupiah.
Di sisi lain, ia juga menilai rupiah akan terus tertekan menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi AS akhir pekan ini. “Pasar bursa Asia juga yang cukup volatile dan cenderung negatif, masih ada kekhawatiran para pelaku pasar,” kata Lukman.
Selain itu, rupiah juga terpengaruh keluarnya AS dari perjanjian perang dingin dengan Rusia mengenai penghapusan penggunaan senjata nuklir. Persoalan investigasi pembunuhan wartawan Washington Post juga membuat nilai rupiah terkoreksi.
Lukman memproyeksikan rupiah masih berpotensi melemah di rentang Rp 15.180-Rp 15.225 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News