Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA, Kurs rupiah terhadap dolar masih melanjutkan tren pelemahannya pada awal pekan ini. Mengutip Bloomberg, mata uang garuda melemah 0,5% ke level Rp 13.540 per dolar AS. Adapun kurs tengah rupiah Bank Indonesia (BI) tercatat melemah tipis terhadap dolar AS sebesar 0,05% ke level Rp 13.499.
Research and Analyst Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra, mengatakan, ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat yang masih cukup tinggi dinilai terus memacu kinerja dolar sehingga melemahkan mata uang sejumlah negara lain, termasuk Indonesia. "Saat ini ekspektasinya di atas 80%," imbuhnya.
Selain itu, sentimen negatif terhadap rupiah juga berasal dari isu rencana reformasi pajak oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Jika proposal penurunan pajak di Amerika Serikat disetujui, kondisi perekonomian negeri Paman Sam diprediksi akan meningkat sehingga dolar semakin di atas angin.
Putu pun menilai, sentimen dari luar negeri masih menjadi fokus utama pasar sepanjang pekan ini kendati pemerintah merilis data inflasi terbaru pada Senin (2/9).
"Walaupun tingkat inflasi kita masih di bawah 4% yang artinya bisa jadi sentimen positif, tapi untuk saat ini kabar dari luar negeri masih mendominasi," ungkap Putu.
Ia memperkirakan pergerakan rupiah pada Selasa besok (3/9) akan dipengaruhi oleh rilis data aktivitas manufaktur oleh pemerintah Amerika Serikat. Jika hasilnya di atas ekspektasi, bukan tidak mungkin dolar akan kembali unggul.
Sementara itu, sentimen dari dalam negeri masih menunggu pengumuman data tingkat keyakinan konsumen oleh BI pada Kamis (5/9) mendatang.
Karenanya, Putu memprediksi kurs rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.460 - Rp 13.580 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News