kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah terbakar panasnya perang dagang


Rabu, 29 Mei 2019 / 20:24 WIB
Rupiah terbakar panasnya perang dagang


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah pada perdagangan hari ini kembali loyo. Sebab sentimen dari perang dagang Amerika Serikat (AS)-China semakin panas.

Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (29/5) rupiah ditutup melemah 0,24% di level Rp 14.410 per dollar Amerika Serikat (AS). Begitu pula dalam kurs tengah Bank Indonesi (BI) mata uang Garuda melemah 0,25% ke level Rp 14.417 per dollar AS.

Memanasnya kembali perang dagang antara AS- China menjadi pemicu pelemahan rupiah. China siap untuk menggunakan tanah jarang untuk menyerang balik AS dalam perang dagang. Ini adalah sebuah langkah yang akan meningkatkan ketegangan antara dua ekonomi terbesar di dunia.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada Senin (28/5) bahwa AS belum siap untuk membuat kesepakatan dengan China. Di sisi lain China dikabarkan akan menyerang AS dengan membatasi ekspor material bahan manufaktur untuk AS.

Sementara ekonomi negeri Paman Sam makin ciamik. Rilis data indeks keyakinan konsumen di AS versi Conference Board tercatat 134,1, naik 4,9 poin dibandingkan posisi bulan sebelumnya dan mencapai posisi tertinggi sejak November 2018. 

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan data tersebut mengartikan, indeks konsumen AS masih optimistis menatap masa depan. Konsumen masih berencana untuk meningkatkan belanja, yang bakal menjadi pondasi pertumbuhan konsumsi rumah tangga dalam pembentukan produk domestik bruto (PDB) AS. 

Asal tahu saja, konsumsi rumah tangga menyumbang hampir 70% dalam pembentukan PDB di AS. Lebih lanjut Ibrahim bercerita AS masih punya harapan ekonomi bakal tumbuh di tengah sentimen perang dagang dengan China, seiring kuatnya konsumsi rumah tangga. 

“Sehingga data yang positif bisa saja The Fed tidak jadi menurunkan suku bunga acuan tahun ini,” kata Ibrahim, Rabu (29/5).

Untuk itu, Ibrahim memprediksi pada perdagangan Jumat (31/5) rupiah masih bisa melemah lagi level Rp 14.385-Rp 14.480 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×