Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Tarik menarik sentimen dari dalam dan luar negeri membuat pergerakan rupiah stagnan. Di pasar spot, Selasa (8/8), valuasi rupiah naik tipis 0,06% ke level Rp 13.313 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sedangkan di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah stagnan di posisi Rp 13.319 per dollar AS.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri menjelaskan, data ekonomi Indonesia yang di rilis awal pekan ini masih jadi penopang rupiah. Yakni, cadangan devisa Indonesia naik US$ 4,67 miliar menjadi US$ 127,76 miliar dan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2017 yang mencapai 5,01%.
"Tapi data ekonomi AS yang rilis akhir pekan lalu sepeti klaim pengangguran dan rata-rata upah cukup bagus dan membuat USD menguat," tambahnya. Alhasil, banyak investor yang melakukan hold pada The Greenback.
Sementara itu, Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual menambahkan, pasar masih cenderung wait and see karena menunggu data inflasi dari Negeri Paman Sam yang akan di rilis Jumat (11/8). Apalagi, data dari dalam negeri tidak ada yang dapat menggerakan rupiah secara signifikan.
Karena itu, David memprediksi, pergerakan rupiah Rabu (9/8), masih berpeluang mengauat walau berada di rentang sempit yakni Rp 13.300-Rp 13.340 per dollar AS. Serupa, Reny memperkirakan, rupiah menguat terbatas di kisaran Rp 13.290-Rp 13.340 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News