Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data defisit transaksi berjalan atawa current account deficit (CAD) 2019 yang menyempit tak mampu menopang pergerakan rupiah.
Mengutip Bloomberg, Senin (10/2) pukul 12.00 WIB, rupiah di pasar spot terus melemah ke level Rp 13.718 per dolar Amerika Serikat (AS).
Alhasil, mata uang Garuda melemah 0,31% dibandingkan dengan penutupan Jumat (7/2) di level Rp 13.675 per dolar AS. Rupiah pun menjadi mata uang dengan pelemahan paling dalam di kawasan.
Baca Juga: NPI surplus, CAD kuartal IV 2019 melebar menjadi 2,84% dari PDB
Won Korea dan ringgit Malaysia juga berada di zona merah dengan penurunan masing-masing di 0,23% dan 0,16%. Selanjutnya peso Filipina dan dolar Singapura melemah tipis masing-masing 0,06% dan 0,01%.
Sementara yuan China menjadi mata uang dengan penguatan tertinggi di hadapan dolar AS setelah naik 0,18%. Di susul baht Thailand yang naik 0,09%.
Rupee India dan dolar Taiwan juga berada di zona hijau setelah naik masing-masing 0,05% dan 0,04%.
Seperti diketahui, CAD Indonesia tahun lalu tercatat US$ 30,4 miliar atau 2,72% dari PDB. Posisi ini membaik dibandingkan dengan defisit tahun 2018 yang mencapai 2,94% dari PDB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News