kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Rupiah spot terapresiasi 0,47% dalam sepekan


Jumat, 12 Januari 2018 / 18:32 WIB
Rupiah spot terapresiasi 0,47% dalam sepekan
ILUSTRASI. Ilustrasi Rupiah


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melemahnya indeks dollar Amerika Serikat (AS) selama sepekan terakhir berimbas positif terhadap pergerakan rupiah. Dengan sokongan kondisi ekonomi domestik yang positif, mata uang Garuda berhasil unggul di hadapan greenback.

Mengutip Bloomberg, Jumat (12/1), nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,35% ke level Rp 13.353 per dollar AS. Sepekan,  penguatannya sudah mencapai 0,47%.

Sementara, kurs tengah Bank Indonesia mencatat, hari ini, penguatan rupiah 0,48% ke level Rp 13.362 per dollar AS. Sepekan terakhir, rupiah juga unggul 0,32%.

Josua Pardede, ekonom PT Bank Permata Tbk menilai, sepekan ini, rupiah diuntungkan oleh pelemahan dollar AS. Ditambah lagi pernyataan bernada hawkish dari European Central Bank (ECB) semalam semakin menekan posisi greenback. Bahkan dollar AS melemah di hadapan sebagian besar mata uang dunia.

"Dollarnya melemah jadi ini berdampak ke mata uang Asia. Sebagian besar mata uang Asia ditutup menguat hari ini," terangnya, Jumat (12/1)

Jumat malam, AS akan merilis sejumlah data ekonomi, yang hasilnya diperkirakan memburuk. Diantaranya inflasi Desember diproyeksi turun dari 0,4% ke level 0,1%. Penjualan eceran Desember juga diperkirakan melemah dari 0,8% ke 0,5%. Apabila hasilnya sesuai atau di bawah ekspektasi, bisa jadi dollar semakin melemah.

Mengutip Bloomberg, Jumat  (12/1) pukul 17.40 WIB, indeks dollar AS telah melemah 0,43% ke level 91,428. Sepekan indeks tampak tak bertenaga, karena pengaruh rencana pengurangan pembelian obligasi oleh Bank Sentral Jepang dan Bank Sentral China.

Nizar Hilmy, analis PT Global Kapital Investama Berjangka menambahkan, pernyataan European Central Bank (ECB) yang memberi sinyal akan mengurangi stimulus semakin menyudutkan posisi dollar AS yang tengah terpuruk. Greenback juga masih dibayangi ketidakpercayaan pasar terkait realisasi program reformasi pajak Presiden Donald Trump.

"Pasar masih skeptis akan pertumbuhan ekonomi AS karena dampak pemotongan pajak baru akan terasa di pertengahan tahun," papar Nizar.

Dari domestik, rupiah mendapat sokongan dari masuknya dana asing yang cukup deras sejak awal tahun. Misalnya hasil lelang surat utang negara yang mencapai Rp 8 triliun. Ditambah lagi cadangan devisa dan penjualan retail yang terus tumbuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×