Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan dollar Amerika Serikat terhadap mata uang lain membuat rupiah, Rabu (6/6) menguat terhadap mata uang Paman Sam tersebut.
Mengutip Bloomberg di pasar spot, rupiah tercatat menguat 0,19% jadi Rp 13.853 terhadap dollar AS. Sementara, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada website Bank Indonesia mencatat rupiah menguat 0,08% menjadi Rp 13.875 per dollar AS.
Josua Pardede, Ekonom Bank Permata mengatakan, rupiah bisa menguat sore ini karena dollar AS juga melemah terhadap sebagaian besar mata uang lain.
Pelemahan dollar AS dipicu data dari menguatnya beberapa mata uang utama lain seperti euro dan dollar Australia. Produk domestik bruto (PDB) Australia dirilis naik 1,0% pada Mei 2018. Angka tersebut lebih tinggi dari proyeksi para analis yang hanya naik 0,9%.
Mata uang euro juga menguat dan membuat dollar AS tertekan. "Recovery euro dan data US kemarin cukup mix buat dollar tertekan dan indeks dollar AS ditutup dibawah 94," kata Josua, Rabu (6/6).
Sementara, dari dalam negeri, Josua mengatakan rupiah masih dikelilingi sentimen positif. Salah satu katalis positif datang dari komentar BI yang masih akan fokus menjaga kestabilan rupiah dalam jangka pendek. "Komentar BI bisa buat pasar percaya diri pada rupiah sehingga pascakenaikan suku bunga BI rupiah masih menguat," kata Josua.
Pada perdagangan Kamis (7/6) Josua memproyeksikan rupiah masih memiliki potensi untuk menguat meski terbatas. Josua memperkirakan, rupiah bergerak di rentang Rp 13.800 per dollar AS hingga Rp 13.900 per dollar AS pada perdagangan besok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News