Reporter: Agus Triyono, Cindy Silviana Sukma | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Rupiah kembali tertekan. Pasangan USD/IDR di pasar spot, Selasa (20/8), menguat tajam 1,80% menjadi 10.723 dibanding sehari sebelumnya. Adapun, dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) naik 0,50% menjadi 10.504.
Analis pasar uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri mengatakan, rupiah mendapat tekanan besar dari pelebaran defisit neraca transaksi berjalan di dalam negeri. Ini meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap semakin rapuhnya kondisi ekonomi domestik. "Aliran modal keluar yang cukup besar juga meruntuhkan indeks kepercayaan konsumen dalam negeri," kata dia.
Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures menambahkan, spekulasi penarikan stimulus moneter di Amerika Serikat (AS) dalam waktu dekat juga berdampak pada pelemahan rupiah. Selain itu, proyeksi defisit neraca dagang dalam negeri di semester II yang melebar, juga ikut menambah beban rupiah. Daru dan Reny kompak memprediksi, rupiah hari ini masih akan terkoreksi masih dengan sentimen yang masih sama.
Proyeksi Reny, pasangan USD/IDR, hari ini, berada di kisaran 10.750-10.900. Prediksi Daru, pairing USD/IDR di rentang 10.550-10.830.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News