Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang penutupan perdagangan, kondisi rupiah makin terintimidasi dollar Amerika Serikat (AS). Siang ini, pukul 14:13 WIB, rupiah di pasar spot diperdagangkan di Rp 14.420 per dollar AS, level terlemah sejak 2015.
Analis Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan, rupiah melemah karena masih terpengaruh faktor penguatan dollar akibat suku bunga The Fed diperkirakan naik dua kali lagi di tahun ini.
Rupiah melemah juga dipicu persoalan perang dagang di global yang semakin memanas setelah Trump memberi ancaman ke World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia. Tak hanya ke WTO, Trump juga tampaknya akan memicu perang dagang denagn pasar Uni Eropa serta negara maju lainnya.
Sementara, dari dalam negeri investor masih mencemaskan defisit perdagangan yang terjadi di Indonesia. Tercatat neraca perdagangan periode Mei 2018 defisit US$ 1,52 miliar.
"Tampaknya para eksportir yang mendapat untuk dari penguatan dollar AS masih menahan mata uang dollar AS ditengah ketidakpastian kondisi politik menuju Pilpres 2019," kata Faisyal, Selasa (3/7).
Untuk penutupan sore nanti, Faisyal memproyeksikan rupiah berpotensi melanjutkan pelemahan dan bergerak direntang Rp 14.400 per dollar AS hingga Rp 14.500 per dollar AS.
"Kami masih melihat bagaimana perdagangan dollar AS dengan euro. Jika dollar AS menguat ini jadi sentimen negatif lagi ke rupiah," kata Faisyal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News