Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Risk off tidak lagi berlanjut. Nilai tukar rupiah menguat tajam terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, Selasa (21/12), rupiah menguat 0,68% ke Rp 14.304 per dolar AS. Kompak, kurs Jisdor Bank Indonesia (BI), juga menguat 0,24% ke Rp 14.349 per dolar AS.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan rupiah mulai terangkat setelah aksi jual yang terjadi di awal pekan lalu akibat kekhawatiran omicron dan pernyataan pejabat The Fed yang tidak akan meloloskan RUU investasi domestik senilai $ 1,75 triliun. Namun, setelah aksi jual tersebut, ternyata pemulihan justru terjadi di aset berisiko, termasuk rupiah.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,11% ke 6.554 pada Akhir Perdagangan Selasa (21/12)
Dari dalam negeri juga turut mendukung penguatan rupiah. Alwi mengatakan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang optimistis bahwa ekonomi Indonesia tumbuh lebih dari 5% di kuartal keempat 2021 membawa sentimen positif bagi rupiah.
Kebangkitan ekonomi Indonesia tercermin dari data penerimaan pajak yang tumbuh positif dibanding tahun lalau. Bahkan, Sri Mulyani juga optimistis target penerimaan negara di tahun ini yang sebesar Rp 1.743,6 triliun akan tercapai.
Sedangkan, Kepala Ekonom BCA David Sumual mengatakan rupiah jelang akhir tahun ini permintaan dolar AS cenderung menurun akibat masyarakat dalam negeri tidak berlibur ke luar negeri. "Pembatasan berpergian ke luar negeri membuat masyarakat hanya berlibur di dalam negeri saja, jadi permintaan dollar AS terbatas," kata David.
Baca Juga: Rupiah Spot Menguat 0,68% ke Rp 14.304 Per Dolar AS pada Perdagangan Selasa (21/12)
Sementara, kondisi saat jelang libur Natal dan tahun baru 2021 akan minim data ekonomi yang keluar. Para pelaku pasar juga tidak terlalu agresif dalam bertransaksi.
Alhasil, Alwi mengatakan pergerakan rupiah ke depan akan dipengaruhi oleh sentimen teknikal. Alwi mengamati seller pada dolar AS tinggi dan membuat rupiah bisa menguat secara teknikal. Rupiah berpotensi lanjut menguat pada perdagangan Rabu (21/12) di rentang Rp 14.280 per dolar AS-Rp 14.350 per dolar AS.
Sedangkan, David memproyeksikan pergerakan rupiah besok berpotensi bergerak sideway ke rentang Rp 14.300 per dolar AS-Rp 14.380 per dolar AS.
Baca Juga: IHSG Naik 0,11% ke 6.554 pada Selasa (21/12), Net Sell Asing Mencapai Rp 332 Miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News