Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah menguat selama sepekan terakhir. Buruknya data non farm payrolls Amerika Serikat dan hasil notulensi pertemuan FOMC memberi kekuatan pada rupiah selama sepekan.
Di pasar spot Jumat (10/4) pasangan USD/IDR naik 0,18% ke 12.927 dibanding hari sebelumnya, namun selama sepekan pasangan ini turun 0,71%. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah menguat 0,48% menjadi Rp 12.910 per dollar dibandingkan hari sebelumnya, selama sepekan rupiah menguat 0,65%.
Analis PT Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra, mengatakan menguatnya rupiah akibat data non farm payrolls AS yang mencetak hasil buruk. “Untuk Sementara ini membuat ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed menjadi menurun,” kata dia
Sekedar mengingatkan, data non farm payrolls AS per maret 2015 yang dirilis Jumat (3/4), menunjukkan penambahan tenaga kerja AS di luar sektor pertanian AS hanya 126.000 orang, lebih rendah dari estimasi 246.000 orang. Ini merupakan penambahan tenaga kerja terendah sejak Desember 2013.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto, menilai perbedaan pendapat yang terjadi dalam notulensi pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Kamis (9/4) juga turut mendukung penguatan rupiah. Pasalnya mayoritas pejabat The Fed berpendapat kenaikan fed fund rate belum bisa di lakukan dalam waktu dekat lantaran kondisi ekonomi AS yang belum sepenuhnya membaik.
“Ini menyebabkan pasar berspekulasi bahwa Fed fund rate belum akan dinaikan dalam waktu dekat,” kata Rully
Putu memprediksi rupiah berpotensi menguat terbatas pada minggu depan. Pasar menunggu rapat Bank Indonesia pada Selasa (14/4) yang membahas tentang kinerja rupiah dan kemungkinan BI rate yang tetap atau tidak diturunkan.
Sementara Rully memprediksi masih ada ruang bagi rupiah untuk menguat Cuma tidak terlalu besar. Pasar juga menunggu data ekspor impor Indonesia yang akan dirilis Rabu (15/4).
Rully memprediksi rupiah selama sepekan akan bergerak di kisaran Rp 12,850 – Rp 13.100 per dollar AS. Sementara Putu memprediksi rupiah akan bergerak dikisaran Rp 12.800 – Rp 13120 per dollar AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News