kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rupiah menguat, Industri Tekstil Terancam


Senin, 09 Agustus 2010 / 22:25 WIB
Rupiah menguat, Industri Tekstil Terancam


Reporter: Yohan Rubiyantoro | Editor: Test Test


JAKARTA. Rupiah yang terus menguat bisa menjadi kabar buruk bagi para eksportir. Pasalnya, pendapatan yang mereka raih bakal terpangkas. Apalagi pengusaha yang betul-betul mengandalkan ekspor dan minim porsi pasar domestik.

"Apalagi kalau industri mereka sudah sunset, seperti tekstil misal," kata Ekonom Standard Chartered Eric Alex Sugandi, Senin (9/8). Namun dampak positifnya, biaya impor akan lebih murah sehingga bisa menekan biaya produksi. Alhasil konsumen akan diuntungkan.

Eric juga menyebut mestinya rupiah punya potensi bertengger di level 8.700-8.800 per dollar AS. Ia memperkirakan akhir tahun rupiah bisa menyentuh 8.800. "BI sepertinya membiarkan rupiah menguat di bawah Rp 9.000," katanya.

AAliran dana asing ke berbagai instrumen investasi lah yang ikut menambah bakar utama penguatan rupiah. "Tawaran yield yang masih lebih tinggi ketimbang negara lain, menjadi alasan utama asing menanamkan dananya," timpal ekonom Standard Chartered Eric Alex Sugandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×