kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah menguat 0,33% dalam sepekan, begini prospeknya untuk pekan depan


Sabtu, 13 Februari 2021 / 06:10 WIB
Rupiah menguat 0,33% dalam sepekan, begini prospeknya untuk pekan depan


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah di pasar spot berhasil menguat dalam sepekan ini. Pada perdagangan Kamis (11/2), rupiah ditutup menguat 0,07% ke Rp 13.973 per dolar Amerika Serikat (AS). Alhasil, jika dihitung dalam sepekan, rupiah menguat sebesar 0,33%.

Sementara itu, di kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah ditutup di Rp 14.011 per dolar AS pada Kamis (11/2)  atau melemah 0,16%. Namun, jika dihitung dalam sepekan, mata uang Garuda ini masih berhasil menguat 0,36%.

Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengatakan, untuk pekan depan, rupiah berpotensi mendapat katalis positif dari hasil lelang Surat Berharga Negara (SBN).

“Saat ini dengan yield SBN yang 10 tahun ada di kisaran 6,2%, sebenarnya sangat menarik bagi investor asing. Oleh karena itu, ada potensi investor asing yang masuk ke lelang SBN akan lebih tinggi dari biasanya, apalagi dengan kinerja rupiah yang terjaga belakangan ini,” katanya saat dihubungi Kamis(11/2).

Baca Juga: Usai menguat 0,33% dalam sepekan, bagaimana prospek rupiah pada pekan depan?

Selain itu, sentimen yang mewarnai pergerakan rupiah dari dalam negeri pada pekan depan masih akan seputar pertambahan kasus positif Covid-19 serta efektivitas PPKM. 

Fikri memperkirakan, sepekan ke depan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 13.900 - Rp 14.100 per dolar AS. 

Asal tahu saja, dalam sepekan ini sentimen utama yang mendorong penguatan rupiah adalah melemahnya dolar AS. Salah satu faktornya adalah sikap The Fed yang masih tetap dovish membuat kinerja dolar AS tertekan.

“Apalagi, stimulus dari Joe Biden juga sudah terealisasikan yang pada akhirnya semakin membuat indeks dolar AS melemah. Di satu sisi, harga komoditas terus membaik yang akan mendorong negara-negara yang fokus eskpornya adalah komoditas berpotensi mengalami perbaikan kinerja ekspor, termasuk Indonesia,” kata Fikri.

Fikri memperkirakan, dengan nilai ekspor yang membaik, neraca perdagangan Indonesia akan kembali surplus pada akhir bulan nanti. Selanjutnya, cadangan devisa Indonesia pun semakin membaik dan berujung pada kinerja rupiah yang juga membaik.

Selanjutnya: Rupiah menguat 0,07% ke Rp 13.973 per dolar AS pada akhir perdagangan Kamis (11/2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×