kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah mengantisipasi rapat FOMC


Selasa, 26 Januari 2016 / 07:01 WIB
Rupiah mengantisipasi rapat FOMC


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Meski kondisi pasar Asia cukup stabil, rupiah gagal mengungguli dollar Amerika Serikat (AS). Mata uang Garuda minim sokongan dari domestik. Senin (25/1), di pasar spot, rupiah tergelincir 0,13% ke Rp 13.863 per dollar AS.

Namun, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, rupiah terapresiasi sebesar 0,21% ke posisi Rp 13.844 per dollar AS.

Analis PT Esandar Arthamas Berjangka Tonny Mariano mengatakan, sejatinya rupiah memiliki momentum penguatan. Dari sisi regional Asia, Pemerintah Tiongkok berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar yuan.

Hal tersebut merupakan katalis positif bagi rupiah. Hanya saja, faktor domestik justru melemahkan rupiah. "Permintaan dollar AS meningkat pada akhir bulan, sebab pemerintah maupun swasta harus melunasi kewajiban mereka,” papar Tonny.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto menilai, rupiah terimbas pelemahan euro. Pada akhir pekan lalu, Gubernur European Central Bank (ECB) Mario Draghi menyalakan sinyal kemungkinan penambahan stimulus pada Maret mendatang untuk menggenjot perekonomian Eropa.

Nah, pelemahan euro menguntungkan posisi dollar AS, sehingga efeknya negatif bagi rupiah. Apalagi, para pelaku pasar sedang mengantisipasi kebijakan suku bunga The Fed pada pertemuan FOMC di pertengahan pekan ini.

“Selagi mengantisipasi FOMC, pelaku pasar akan cenderung mengumpulkan dollar, sehingga rupiah bakal tertekan,” jelasnya. Makanya Arya menduga, Selasa (26/1), rupiah masih akan cenderung melemah, meskipun pergerakannya terbatas.

Sentimen penggerak berasal dari eksternal, yaitu antisipasi rapat FOMC. Namun, jika pasar China dan regional Asia stabil, bisa menjadi sentimen yang menjaga rupiah, sehingga tidak jatuh signifikan. Prediksinya, rupiah akan bergerak di antara Rp 13.800-Rp 13.900 per dollar AS.

Rully sependapat, hari ini, rupiah masih cenderung melemah. Proyeksinya, mata uang Garuda akan bergerak di rentang Rp 13.825-Rp 13.900 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×