Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Rupiah masih dirundung malang. Di pasar spot, kemarin, rupiah menguat tipis 0,18% menjadi 11.965 terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Tapi, merujuk kurs Bank Indonesia (BI), rupiah melemah 0,48% menjadi 12.018.
Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures mengatakan, kenaikan tipis rupiah di pasar spot hanya koreksi teknikal karena USD/IDR telah jenuh beli. Menurut dia, rupiah masih dalam tekanan. "Capital outlow terjadi karena kondisi ekonomi negara maju mulai pulih, sehingga dana panas ke pasar lain seperti Korea Selatan, Jepang, Eropa dan AS," ujar Albertus.
David Sumual, ekonom BCA mengatakan, permintaan yang tinggi terhadap dollar AS pada akhir tahun untuk membayar utang juga menekan rupiah. Selain itu, rupiah juga tertekan oleh isu tapering stimulus AS. Data ekonomi AS yang positif menimbulkan kekhawatiran The Fed akan memangkas stimulus Desember ini.
Albertus menambahkan, jika data payroll AS bagus, kemungkinan tapering akan dilakukan pada Desember atau Januari. Ia memperkirakan, rupiah akan berada di kisaran 11.850-12.100, hari ini. David memprediksikan, rupiah akan bergerak di kisaran 11.850-12.050.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News