Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Rupiah ditutup melemah tipis di awal pekan. Kemarin (10/2), di pasar spot, pasangan USD/IDR naik 0,09% menjadi 12.173. Sedangkan, mengacu kurs tengah Bank Indonesia (BI), pairing USD/IDR juga naik 0,08% ke level 12.176.
Analis Monex Investindo Futures, Daru Wibisono mengatakan, rupiah masih akan bergerak terbatas, karena pelaku pasar menunggu kepastian arah bunga acuan BI rate, tetap atau naik. "Isu perlambatan ekonomi di China dan AS menjadi penyebab melemahnya rupiah kemarin ," ujar dia.
Analis Divisi Treasury BNI, Raditya Ariwibowo menilai, secara fundamental, data yang dirilis di dalam negeri pada pekan lalu, cukup bagus, sehingga bisa menguatkan rupiah.
Namun, ada faktor lain yang akan memengaruhi pergerakan rupiah, yakni pidato Gubernur The Fed, Jannet Yellen, besok. "Jika arah kebijakan The Fed melanjutkan tappering, dollar AS akan menguat, sehingga rupiah melemah," ujarnya.
Maka, prediksi Raditya, hari ini (11/2), rupiah akan wait and see, bergerak terbatas di kisaran 12.150-12.220. Apalagi, pasar menanti BI rate.
Sementara, Daru menduga, rupiah akan cenderung melemah di kisaran 12.100-12.200.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News