kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rupiah menanti sinyal Yellen


Selasa, 11 Februari 2014 / 07:00 WIB
Rupiah menanti sinyal Yellen
ILUSTRASI. Manfaat Kacang Tanang untuk Ibu Hamil


Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Rupiah ditutup melemah tipis di awal pekan. Kemarin (10/2), di pasar spot, pasangan USD/IDR naik 0,09% menjadi 12.173. Sedangkan, mengacu kurs tengah Bank Indonesia (BI), pairing USD/IDR juga naik 0,08% ke level 12.176.

Analis Monex Investindo Futures, Daru Wibisono mengatakan, rupiah masih akan bergerak terbatas, karena pelaku pasar menunggu kepastian arah bunga acuan BI rate, tetap atau naik. "Isu perlambatan ekonomi di China dan AS menjadi penyebab melemahnya rupiah kemarin ," ujar dia.

Analis Divisi Treasury BNI, Raditya Ariwibowo menilai, secara fundamental, data yang dirilis di dalam negeri pada pekan lalu, cukup bagus, sehingga bisa menguatkan rupiah.

Namun, ada faktor lain yang akan memengaruhi pergerakan rupiah, yakni pidato Gubernur The Fed, Jannet Yellen, besok. "Jika arah kebijakan The Fed melanjutkan tappering, dollar AS akan menguat, sehingga rupiah melemah," ujarnya.

Maka, prediksi Raditya, hari ini (11/2), rupiah akan wait and see, bergerak terbatas di kisaran 12.150-12.220. Apalagi, pasar menanti BI rate.
Sementara, Daru menduga, rupiah akan cenderung melemah di kisaran 12.100-12.200.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×