kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.625   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Rupiah menanti presiden baru


Senin, 06 Oktober 2014 / 06:48 WIB
Rupiah menanti presiden baru
ILUSTRASI. Link dan jadwal sidang isbat Lebaran 2023 pun bisa disimak di sini. ANTARA FOTO/David Muharmansyah/wsj.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

AKARTA. Nilai tukar rupiah makin melemah. Di pasar spot (3/10), rupiah versus dollar Amerika Serikat (AS) terdepresiasi 0,23% dari hari sebelumnya ke 12.178. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) memperlihatkan rupiah tergerus 0,65% ke 12.144.

Analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, neraca perdagangan Indonesia kuartal III-2014 yang masih defisit memberi tekanan terhadap rupiah.

Sedangkan dari eksternal, data ekonomi AS mendorong USD menguat. Reny bilang, rupiah masih akan melemah. Pasar menunggu pelantikan presiden terpilih Joko Widodo. Selain berharap ekonomi Indonesia menjadi lebih baik, investor menginginkan pemerintahan baru berjalan dengan aman.

Sebelumnya UU Pilkada dan pemilihan ketua parlemen menjadi sentimen negatif. Sementara, analis Monex Investindo Futures Albertus Christian melihat rupiah berpotensi menguat. Pasalnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengeluarkan Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perpu) yang membatalkan UU Pilkada yang telah disahkan parlemen.

Hari ini, Chistian memperkirakan rupiah bergulir di 12.000-12.175. Prediksi Reny, rupiah bergerak di 12.000-Rp12.185.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×