Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Penguatan nilai tukar rupiah akhir pekan lalu bisa berlanjut hari ini. Kebijakan makro prudensial Indonesia yang terbaru bakal menopang pergerakan mata uang rupiah.
Di pasar spot, Jumat (17/6), nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) terangkat 0,27% menjadi 13.339 dibanding hari sebelumnya. Namun kurs tengah Bank Indonesia (BI) memperlihatkan rupiah tergelincir 0,23% menjadi 13.358.
Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka, bilang, pasar memandang positif pemangkasan suku bunga dan kebijakan makro prudensial BI. Ada optimisme terhadap ekonomi dalam negeri.
“Sehingga bisa dibilang, fundamental domestik kita cukup kuat,” tutur Ibrahim.
Kebijakan makroprudensial tersebut diharapkan bisa menumbuhkan sektor kredityang menggerakkan aktivitas ekonomi.
Resti Afiadinie, Analis Treasury BNI menambahkan, rupiah masih berpeluang menguat tipis. Namun, pengumuman data ekonomi AS terbaru perlu diwaspadai. Izin bangunan dan pembangunan rumah baru di AS dilaporkan positif.
“Ditambah lagi Eropa dan Inggris masih goyah akibat referendum Brexit, USD bisa menguat,” kata Resti.
Ibrahim juga menilai, Brexit memberi kekuatan pada aset safe haven seperti USD. Ada pula harapan dari perekonomian Jepang. Jika data Negeri Sakura positif, perhatian pasar pada mata uang Asia akan kembali meningkat. Ini bakal memberikan sokongan positif bagi mata uang rupiah.
Prediksi Resti, nilai tukar rupiah hari ini akan bergerak di rentang 13.310–13.380. Sementara Ibrahim menebak rupiah akan bergulir di antara 13.320–13.345.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News