kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah melemah, feedloter kurangi impor sapi bakalan


Minggu, 09 September 2018 / 21:20 WIB
Rupiah melemah, feedloter kurangi impor sapi bakalan
ILUSTRASI. KEBUTUHAN DAGING SAPI


Reporter: Annisa Maulida | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat berdampak bagi impor sapi bakalan dari Australia. Alhasil, para feedloter mengurangi jumlah pengiriman hingga  nilai tukar rupiah kembali stabil.

Anggota Dewan Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) Achmad yang juga Direktur Utama PT Cadila Lestari mengatakan, untuk saat ini mereka tidak mengimpor sapi bakalan sampai kondisi terkendali. "Sekarang impor saya kurangi, hanya untuk mengisi kandang. Sampai September ini, saya sudah mengimpor sekitar 14.619 ekor sapi kurang lebih 25% kapasitas impor manakala kondisi normal," lanjutnya.

Achmad menjelaskan, dengan melemahnya rupiah dan menguatnya dollar AS sangat mempengaruhi para feedloter, karena untuk mengimpor sapi tersebut harus menggunakan dollar dan mereka belum bisa memprediksi harga sapi hingga dollar dalam keadaan stabil.

Sapi bakalan yang di impor dari Australia, memungkinkan memiliki kualitas bagus dan harganya murah. "Per kilogram (kg) timbang hidup antara US$ 3-US$ 3,5," ujar Achmad kepada Kontan.co.id, Minggu (9/9).

Pada usia 2 tahun-2,5 tahun sapi bakalan optimal untuk digemukan dengan berat rata-rata sekitar 350 kg dan di gemukan selama 2 bulan-3,5 bulan.

"Kita gemukan biasanya per hari kurang lebih 1 kg. Ada yang 9 ons, ada yang 1,1 ons, dan ada juga yang 7 ons, semua tidak sama," kata Achmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×