kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah masih menguat 0,18% ke Rp 14.148 per dolar AS


Kamis, 10 Oktober 2019 / 13:38 WIB
Rupiah masih menguat 0,18% ke Rp 14.148 per dolar AS
ILUSTRASI. JAKARTA,05/09-KURS DOLLAR. Karyawan penukaran mata uang asing menunjukan dollar Amerika Serikat di Masayu Agung, Jakarta, Rabu (05/09). Kurs jual dollar AS di tempat penukaran valuta asing atau money changer telah berada di sekitar di atas Rp 15.000. Mone


Reporter: Azis Husaini, Danielisa Putriadita, Yasmine Maghfira | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat setelah pada pembukaan tadi pagi melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), Kamis (10/10). Mengutip Bloomberg pukul 13.09 WIB, di pasar spot rupiah ke Rp 14.148 per dolar AS atau menguat 0,18%.

Sedangkan JISDOR kurs rupiah menguat 0,18% di level Rp 14.157 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin Rp 14.182 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah menguat 0,18%, ini faktor penyebabnya

Perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang dimulai hari ini bakal mempengaruhi pergerakan rupiah. Pelaku pasar akan cenderung wait and see, menanti hasil perundingan.

Baca Juga: Terkejut dan kecewa daftar hitam, China tak berharap banyak soal kesepakatan dagang

Ekonom Bank Central Asia David Sumual menyebut, kurs rupiah hari ini akan bergerak terbatas cenderung melemah. Apalagi, belum ada data signifikan yang dapat menggerakkan mata uang Garuda.

David menyebut, bila bursa AS tertekan, kurs rupiah juga bisa makin tertekan. David menghitung, rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.150-Rp 14.200

Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan memprediksi mata uang Garuda akan bergerak di kisaran Rp 14.110-Rp 14.240 per dollar AS.

Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Berpotensi Melemah Terbatas

Selain sentimen negosiasi perang dagang, sentimen domestik berupa penurunan cadangan devisa Indonesia periode September masih menjadi batu sandungan bagi mata uang Garuda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×