Reporter: Agus Triyono | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Kurs rupiah belum lepas dari tekanan. Jumat (27/9), pairing USD/IDR di pasar spot naik 0,72% ke 11.284. Tapi di kurs tengah Bank Indonesia (BI), dollar AS turun 0,35% ke 11.532.
Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang Bank Mandiri mengatakan, pada akhir pekan lalu rupiah masih dibayangi oleh kekhawatiran prospek pemulihan ekonomi dalam negeri. Tekanan lain juga datang dari arus modal keluar, meski tidak terlalu besar.
Dari sisi global, tingkat klaim pengangguran di AS jatuh ke level terendah sejak 2007. Ini memicu spekulasi AS dalam waktu dekat akan memangkas stimulus dan sentimen ini membuat dollar AS menguat.
Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures bilang, rupiah juga tertekan permintaan dollar AS yang tinggi di akhir bulan. Selain itu, belum jelasnya ujung pembahasan anggaran, belanja negara serta arah kebijakan stimulus di AS, membuat pasar enggan berinvestasi di mata uang berisiko.
Kedua analis itu memperkirakan, kurs rupiah akan melemah, hari ini. Albertus memprediksi, pasangan USD/IDR akan bergerak di 11.230-11.630. Adapun, Rully menebak, pairing USD/IDR di level 11.200-11.500.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News