Reporter: Sunarti Agustina | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Tekanan atas rupiah belum juga mengendur. Di pasar spot Senin (2/9), pasangan USD/IDR naik 1,67% ke 11.371. Sementara, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), dollar AS melemah 0,02% ke 10.922.
Renny Eka Putri, analis pasar uang Bank Mandiri mengatakan, pelemahan rupiah disebabkan membengkaknya defisit neraca perdagangan Indonesia. Bahkan angkanya melebihi ekspektasi pasar. Semula proyeksi defisit neraca perdagangan hanya US$ 393 juta. Nyatanya, defisit neraca perdagangan Indonesia di bulan Juli 2013 mencapai US$ 2,3 miliar. Akibatnya, pelaku pasar merespon negatif. "Data ekspor juga turun 1,6% tidak tumbuh seperti yang diharapkan," ujar Renny.
Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures menambahkan, penguatan dollar AS juga ikut melemahkan rupiah. Dollar menguat, karena data-data fundamental ekonomi Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda.
Karena itu, analis memprediksi, rupiah akan melemah, hari ini. Reny memperkirakan, pairing USD/IDR akan bergerak di 10.900-11.300, hari ini. Sedangkan, proyeksi Daru, rupiah akan bergerak di level 9.800-11.300.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News