kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah masih melemah 0,41% di level Rp 14.273 per dolar AS (Pukul 13.29 WIB)


Senin, 26 Agustus 2019 / 13:37 WIB
Rupiah masih melemah 0,41% di level Rp 14.273 per dolar AS (Pukul 13.29 WIB)
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Rupiah masih melemah siang ini. Data bloomberg Senin (26/8) Pukul 13.29 WIB, rupiah di pasar spot berada pada level Rp 14.273 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,41% dibandingkan dengan penutupan rupiah pada akhir pekan lalu yang ada di Rp 14.215 per dolar AS.

Pelemahan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang Asia yang juga melemah di hadapan dolar AS. Rupiah menempati posisi kelima di Asia yang melemah paling dalam terhadap dolar AS.

Baca Juga: Rupiah melemah 0,37% di level Rp 14.268 per dolar AS (Pukul 11.49 WIB)

Sejalan dengan perdagangan di pasar spot, rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) juga melemah pada Senin (26/8). Pukul 10.03 WIB, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia itu ada di Rp 14.261 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,08% dibanding akhir pekan lalu yang ada di Rp 14.249 per dolar AS.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri bilang rupiah bisa terkoreksi setelah mengalami penguatan di akhir pekan. Sebenarnya masih ada potensi rupiah menguat hanya saja ada sentimen-sentimen yang kemungkinan besar menyebabkan rupiah akan terkoreksi.

Pernyataan Trump terbaru menjadi sentimen utama yang menyebabkan rupiah bisa terkoreksi. Menurutnya, pernyataan Trump kembali menyebabkan situasi perang dagang memanas kembali. "Trump kembali menggoyahkan situasi perang dagang AS China menimbulkan rupiah bisa saja terkoreksi," ujar Reny.

Baca Juga: Pukul 11.22 WIB, rupiah semakin melemah terhadap dolar AS

Walaupun demikian, Reny menyebutkan masih ada sentimen positif dari domestik yang bisa menghambat koreksinya tersebut. Ia bilang visi misi dari presiden Jokowi terkait fokus pembangunan infrakstruktur dan investasi menjadi katalis yang positif.

Ia berpendapat Bank Indonesia saat ini juga turut konsen pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×