Reporter: Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Rupiah sedikit bertenaga. Di pasar spot, kemarin, pasangan USD/IDR turun 0,02% menjadi 12.235. Di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah menguat 0,26% menjadi Rp 12.229.
Analis PT Monex Investindo Futures, Daru Wibisono menilai, rupiah tersokong sentimen kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun, penguatan rupiah hanya bersifat sementara. Kecenderungan penguatan dollar AS terhadap sejumlah mata uang akan membatasi gerak rupiah.
Daru memprediksi, hari ini, pergerakan rupiah dipengaruhi data ekonomi China dan Australia, karena Indonesia menjadi mitra dagang kedua negara itu. "Jika, data memburuk, berdampak pada pelemahan rupiah. Berpotensi terjadi capital outflow," ujarnya.
Analis pasar uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto menduga, rupiah masih akan melemah terhadap dollar AS. Sebab, defisit neraca perdagangan AS membaik pada November lalu. Pergerakan rupiah lebih banyak dipengaruhi faktor eksternal.
Prediksi Rully, hari ini, rupiah cenderung bergerak melemah di kisaran 12.050-12.300. Sedangkan, Daru menduga, rupiah bergerak di 12.100-12.280, dengan potensi sideways.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News