Reporter: Amailia Putri Hasniawati, Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Meski di pasar mata uang beredar spekulasi Jepang masih akan melakukan intervensi atas yen, namun hal itu tidak berpengaruh banyak atas pergerakan rupiah.
Terbukti, pada pukul 10.13, rupiah masih bertahan di level 8.985. Itu artinya, rupiah hanya menguat tipis 0,05% dari penutupan kemarin di posisi 8.990.
Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih memperkirakan, kurs rupiah pada perdagangan hari ini berada di rentang Rp 8.930-Rp 8.970 per dollar AS. "Belum ada alasan bagi investor untuk mengalihkan investasinya," ujarnya, Rabu (15/9).
Sementara Kepala Tresuri BCA Branko Windoe memperkirakan nilai tukar rupiah pada hari ini akan berada di kisaran Rp 8.950-Rp 9.000 per dollar AS. "Range ini diperkirakan akan bertahan hingga akhir bulan, bahkan mungkin sampai bulan depan," tuturnya.
Lana bilang, investor baru akan berpaling dari rupiah jika bank sentral Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunganya, yang saat ini sebesar 0,25%. Itupun dengan syarat, The Fed menaikkan bunganya secara terus-menerus. Namun, Lana memperkirakan, hal itu belum akan terjadi hingga akhir tahun ini.
Branko menambahkan, pergerakan rupiah saat ini lebih banyak dipengaruhi kondisi global. Selama suku bunga global belum naik, maka posisi rupiah akan bertahan. Sebab, rupiah masih banyak digerakkan oleh dana asing jangka pendek alias hot money.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News