kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.736   31,00   0,19%
  • IDX 8.618   -59,15   -0,68%
  • KOMPAS100 1.184   -5,89   -0,50%
  • LQ45 852   -0,86   -0,10%
  • ISSI 307   -3,32   -1,07%
  • IDX30 439   1,78   0,41%
  • IDXHIDIV20 511   4,81   0,95%
  • IDX80 133   -0,51   -0,38%
  • IDXV30 138   -0,59   -0,43%
  • IDXQ30 140   1,06   0,76%

Rupiah masih berpotensi terkoreksi


Senin, 31 Oktober 2016 / 06:53 WIB
Rupiah masih berpotensi terkoreksi


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Di tengah minimnya sentimen positif dari dalam negeri, rupiah pun tak bertenaga. Di pasar spot, Jumat (28/10) pekan lalu, nilai tukar rupiah versus USD melemah 0,14% menjadi Rp 13.051 dibanding Kamis (27/10). Sedang kurs tengah BI, rupiah tergerus 0,16% ke Rp 13.048.

Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk, mengatakan, minat pelaku pasar pada aset berisiko alias risk appetite memburuk menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) serta pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).

Kedua faktor ini membuat rupiah cenderung tertekan. Apalagi, sentimen positif dari dalam negeri sudah mulai memudar.

Menurut Wahyu Tri Wibowo, Analis PT Central Capital Futures, dukungan rupiah dari internal belum cukup kuat. Di sisi lain, AS baru merilis data produk domestik bruto (PDB) kuartal ketiga yang tumbuh 2,9%.

Lalu, Kamis (3/11) nanti, The Fed mengumumkan tingkat suku bunga. Meski diprediksi bunga akan tetap, pasar mencari tahu potensi kenaikan bunga di Desember. Hari ini (31/10), Wahyu memprediksikan rupiah melemah di Rp 12.950–Rp 13.150. Proyeksi Rully, rupiah melemah di Rp 13.015–Rp 13.065.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×