Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah sulit beranjak, lantaran sepi sentimen positif. Di pasar spot, Selasa (14/10), pasangan USD/IDR naik tipis 0,04% dari hari sebelumnya menjadi 12.206. Sementara, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, rupiah menguat tipis 0,06% ke Rp 12.195.
Albertus Christian, analis PT Monex Investindo Futures, menilai, pergerakan rupiah cenderung mendatar sebab belum ada katalis yang mampu menyokong rupiah. Dari domestik, laporan penjualan kendaraan bermotor menunjukkan kemampuan beli masyarakat Indonesia menurun.
"Ini sedikit memicu pelemahan rupiah. Apalagi, di sisi lain, dollar AS kembali menguat," paparnya.
Namun, Nurul Eti Nurbaeti, Head of Research & Analyst PT Bank Negara Indonesia bilang, di pasar domestik, rupiah sedikit menguat, karena tertopang pasar saham dan obligasi yang mulai bergairah. Terbukti, IHSG naik, dan penawaran masuk pada lelang surat utang negara (SUN) melampaui target.
Prediksi Nurul, hari ini (15/10), rupiah akan bergerak konsolidasi antara Rp 12.175-Rp 12.250. Pasalnya, pelaku pasar masih menunggu rilis data penjualan ritel AS. Christian menebak, rupiah bergerak dalam kisaran sempit: Rp 12.170- Rp 12.230.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News