kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Rupiah makin loyo di tengah penguatan dollar AS


Rabu, 24 April 2019 / 16:57 WIB
Rupiah makin loyo di tengah penguatan dollar AS


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah hari ini berada dalam range yang terbatas. Sebab sejak tadi pagi dibuka rupiah sudah melemah 0,09%. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) melemah setelah sinyal positif ekonomi AS sehingga memperkuat the greenback.

Berdasarkan data Bloomberg pada Rabu (24/4) rupiah ditutup melemah 0,17% di level Rp 14.105 per dollar AS. Sementara mata uang Garuda dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) melemah lebih dalam 0,22% di level Rp 14.112 per dollar AS.

Dollar AS unjuk gigi setelah rilis data harga rumah lama di Negeri Paman Sam yang pada Maret tumbuh 4,9% year-on-year (yoy). Kemudian, adanya sentimen positif dari The Fed yang memprediksi ekonomi Paman Sam akan tumbuh 2,8% di kuartal I-2019. Data pertumbuhan ekonomi AS tersebut akan dirilis pada Jumat ini (26/4/19).

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim menilai imbal hasil US treasury 10-tahun yang lebih tinggi juga turut menopang penguatan dollar AS. “Ini tanda-tanda kekuatan dalam ekonomi AS setelah awal tahun yang lemah,” kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Rabu (24/4).

Masih sama dengan kemarin harga minyak yang dalam tren memanas naik mendekati level tertinggi enam bulan semalam membuat rupiah tak berdaya. Hal ini berlangsung setelah AS memberikan sanksi lebih berat kepada Iran dengan mengimbau seluruh negara importer minyak untuk tidak mengimpor minyak dari Iran.

Bagi rupiah, kenaikan harga minyak berpotensi menjadi musibah. Pasalnya, Indonesia adalah negara net importir minyak yang mau tidak mau harus mengimpor demi memenuhi kebutuhan dalam negeri. Ketika harga minyak melonjak, maka biaya impor komoditas ini ikut membengkak. 

Akibatnya, tekanan di transaksi berjalan (current account) akan semakin berat dan rupiah semakin kekurangan tenaga untuk menguat.

Ibrahim meramal dalam dalam perdagangan selanjutnya rupiah masih bisa tumbuh sebab Energy Information Administration (EIA) memprediksi cadangan minyak AS bertambah sehingga berpotensi mengoreksi harga minyak. Adapun pergerakan mata uang Garuda besok diprediksi berada di rentang Rp 14.062-Rp 14.105 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×