kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Rupiah Loyo Lagi Makin Mendekati Level Rp 15.000 Per Dolar AS


Selasa, 05 Juli 2022 / 17:51 WIB
Rupiah Loyo Lagi Makin Mendekati Level Rp 15.000 Per Dolar AS
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah makin melempem. Selasa (5/7), rupiah kembali melorot 22 poin atau 0,15% ke level Rp 14.993 per dolar AS.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah makin melempem. Selasa (5/7), rupiah kembali melorot 22 poin atau 0,15% ke level Rp 14.993 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS menguat terhadap mata uang lainnya, termasuk terhadap rupiah pada Selasa (5/7).

"Dolar AS mendapatkan dukungan dari rebound kuat dari imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun AS yang melewati 2,95% setelah dibuka kembali dari hari libur," ucap Ibrahim dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id.

Dari sentimen domestik, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan sinyal kebijakan baru dalam menyikapi perkembangan ekonomi global yang penuh ketidakpastian dan mempengaruhi kondisi dalam negeri.

Baca Juga: Diramal Turun Lagi, Cadangan Devisa Juni 2022 Ditaksir di Level US$ 134 Miliar

Hal ini ditandai dengan risiko stagflasi seiring kenaikan suku bunga dan kebijakan secara global di tengah ekonomi yang baru pulih, serta makin luasnya kebijakan proteksionisme oleh berbagai negara.

Karena hal tersebut, BI memberikan sinyal kebijakan baru dalam beberapa bulan ke depan untuk menyikapi perkembangan ekonomi global yang penuh ketidakpastian dan mempengaruhi kondisi dalam negeri.

Ke depan, BI akan terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik. Serta, merumuskan dan melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan stabilitas makroekonomi, stabilitas keuangan.

"Termasuk penyesuaian lebih lanjut stance kebijakan bila diperlukan, serta terus memperkuat sinergi dengan pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional," ucap Ibrahim.

Ibrahim mengatakan sejauh ini, perekonomian Indonesia berada pada kondisi yang baik.

Terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan sekitar 5% pada 2022. Kondisi fiskal yang terjaga meskipun ada tambahan subsidi untuk komoditas energi di dalam negeri.

Ibrahim memproyeksikan pada perdagangan Rabu (6/7), rupiah kemungkinan akan dibuka berfluktuatif tapi akan ditutup melemah di rentang Rp 14.990 per dolar AS-Rp 15.050 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Terus Tertekan, Kemenkeu Berkontribusi dengan Jaga Stabilitas Ekonomi Makro

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×