CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.884   -24,00   -0,15%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Rupiah Lanjutkan Tren Penguatan di Perdagangan Selasa (25/6)


Selasa, 25 Juni 2024 / 17:55 WIB
Rupiah Lanjutkan Tren Penguatan di Perdagangan Selasa (25/6)
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah melanjutkan tren penguatan di perdagangan Selasa (25/6). Rupiah bergerak terbatas seiring investor nantikan data inflasi terbaru Amerika Serikat (AS) di akhir pekan.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah melanjutkan tren penguatan di perdagangan Selasa (25/6). Rupiah bergerak terbatas seiring investor nantikan data inflasi terbaru Amerika Serikat (AS) di akhir pekan.

Mengutip Bloomberg, Selasa (25/6), rupiah spot menguat 0,12% ke level harga Rp16.375 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) juga terpantau menguat sekitar 0,31% ke level Rp16.379 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengamati, nilai tukar rupiah menguat sejalan dengan meningkatnya optimisme terhadap perekonomian Indonesia. Bank Dunia (World Bank) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stabil pada tahun depan dan tahun-tahun mendatang.

Sebelumnya, Dana Moneter Internasional (IMF) melihat fiskal Indonesia akan mengalami ekspansi pada tahun 2024 dan 2025. Hal tersebut juga telah direspons baik oleh pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk menjaga defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di bawah 3% dari PDB.

Ibrahim mencermati, penguatan rupiah juga berkaitan dengan lesunya dolar Amerika Serikat itu sendiri. Sebab, fokus pasar minggu ini adalah data indek harga Price Consumption Expenditure (PCE) AS sebagai ukuran inflasi pilihan The Fed.

“Data PCE AS tersebut akan dirilis pada hari Jumat dan diperkirakan akan menunjukkan inflasi sedikit mereda, namun tetap jauh di atas target tahunan bank sentral sebesar 2%,” ungkap Ibrahim dalam risetnya, Selasa (25/6).

Baca Juga: Bertenaga, Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 16.375 Per Dolar AS Pada Hari Ini (25/6)

Ibrahim menjelaskan, meskipun data inflasi AS bulan Mei cukup menggembirakan, namun data tersebut masih menunjukkan tekanan harga relatif tinggi. Indeks manajer pembelian yang kuat di bulan Juni juga memicu kekhawatiran bahwa kekuatan ekonomi AS akan mempertahankan suku bunga tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Di samping itu, kekhawatiran terhadap Tiongkok telah menjadi beban utama sentimen terhadap pasar Asia dalam beberapa sesi terakhir, terutama jika negara tersebut meningkatkan ketegangan perdagangan dengan negara-negara besar lainnya.

Seperti diketahui, para menteri Tiongkok terlihat terlibat dalam dialog dengan para pejabat Jerman mengenai potensi pengurangan atau bahkan pencabutan tarif, yang akan diberlakukan mulai bulan Juli.  Namun Kanada terlihat mempertimbangkan pembatasan impor kendaraan listrik Tiongkok, dan Kanada bergabung dengan AS dan UE.

“Langkah seperti itu dapat memperburuk hubungan yang sudah tegang antara Tiongkok dan negara-negara Barat,” ujar Ibrahim.

Pengamat Mata Uang dan Komoditas Lukman Leong mengatakan, rupiah dan mata uang lainnya pada umumnya memang terpantau sedikit menguat hari ini. Hal itu seiring dolar AS berkonsolidasi setelah penurunan.

Lukman menilai, rupiah dan dolar bergerak terbatas seiring investor menantikan data terbaru ekonomi AS untuk mengukur arah suku bunga. Oleh karena itu pula, rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas pada perdagangan selanjutnya.

“Investor terpantau masih wait and see beberapa pidato pejabat the Fed dan data inflasi PCE AS yang diperkirakan akan kembali termoderasi,” imbuh Lukman.

Lukman memperkirakan, rupiah akan menguat terbatas dalam rentang Rp16.300 per dolar AS – Rp 16.400 per dolas AS di perdagangan Rabu (26/6).

Sedangkan, Ibrahim memproyeksi mata uang rupiah akan fluktuatif, namun ditutup menguat di rentang  Rp16.320 per dolar AS - Rp16.400 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×