Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali menguat pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (24/1). Kurs rupiah spot menguat 1,24% ke Rp 14.887 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara, kurs rupiah Jisdor menguat 1,26% ke 14.930 per dolar AS.
Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, faktor domestik dan global mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini. Dari domestik, penguatan kurs rupiah disebabkan oleh pengumuman Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang mencatat realisasi investasi Rp 1.207,2 triliun sepanjang 2022.
Sebagai informasi, realisasi itu mencapai 100,61% dari target investasi tahun 2022 yang sebesar Rp 1.200 triliun. “Dari global, memang sedang ada tekanan terhadap dolar AS. Ini terlihat dari USD index yang berada di sekitar 101,80,” kata Fikri kepada Kontan.co.id, Selasa (24/1).
Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 1,26% ke Rp 14.930 Per Dolar AS Pada Selasa (24/1)
Sejalan, Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, indeks dolar jatuh ke level terendahnya dalam delapan bulan terakhir menyusul ekspektasi bahwa The Fed akan terus memperlambat laju kenaikan suku bunga. Selain itu, optimisme bahwa Eropa bisa menghindari resesi tahun 2023 juga memperlemah indeks dolar. Menurut Alwi, optimisme itu disebabkan penurunan harga energi serta pembukaan kembali perekonomian China.
“Survei yang dilakukan oleh Consensus Economics menunjukkan Eropa diperkirakan akan mampu mencatat pertumbuhan 0,1% pada tahun ini,” ujar Alwi kepada Kontan.co.id, Selasa (24/1).
Dari dalam negeri, masuknya kembali dana asing menambah otot buat rupiah. Alwi mengatakan, Bank Indonesia (BI) mencatat ada net buy sebesar Rp 14,49 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) pada periode transaksi 16–19 Januari 2023.
Baca Juga: Berkah dari Kebijakan Pencabutan Nol Covid China Bagi Perekonomian Indonesia
Jumlah tersebut, kata Alwi, lebih besar dibandingkan pekan sebelumnya (9–12 Januari 2023) yang tercatat Rp 12,36 triliun. Baik Fikri maupun Alwi, optimistis bahwa rupiah bisa kembali terapresiasi pada perdagangan besok, Selasa (25/1).
“Faktor eksternal kemungkinan masih mendukung rupiah, dengan pasar meyakini bahwa The Fed tidak akan agresif lagi dalam menaikkan suku bunga,” ujar Alwi.
Fikri memproyeksikan bahwa rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.800 per dolar AS–Rp 15.050 per dolar AS. Sementara, Alwi memprediksi rupiah akan berada di kisaran Rp 14.810 per dolar AS-Rp 14.970 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News