Reporter: Agus Triyono | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Kurs rupiah masih terkulai lemah. Pasangan USD/IDR di pasar spot, Rabu (24/7), menguat 0,59% menjadi 10.261 dibanding sehari sebelumnya. Dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga naik 0,39% menjadi 10.262.
Reny Eka Putri, analis pasar uang Bank Mandiri mengatakan, kekhawatiran pasar terhadap kinerja ekonomi Indonesia di tengah tekanan inflasi membuat rupiah tertekan. Ditambah lagi, realisasi penanaman modal asing pada kuartal-II 2013 yang menurun.
Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures mengatakan, sentimen dari global, kenaikan yield obligasi bertenor 10 tahun AS membuat dollar AS terangkat. Penguatan dollar AS ini membuat rupiah makin terpuruk.
Albertus dan Reny memperkirakan, rupiah hari ini masih akan tertekan. Kekhawatiran pertumbuhan ekonomi China yang melemah menjadi salah satu penyebab. Memburuknya kondisi perekonomian China akan mengganggu aktivitas perdagangan Indonesia-China.
Prediksi Albertus, hari ini, pairing USD/IDR akan bergerak di rentang 10.225-10.350. Proyeksi Reny, pasangan USD/IDR bakal tertekan di kisaran 10.050-10.300.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News