Reporter: Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Rupiah kembali melemah. Pasangan USD/IDR di pasar spot, Rabu (26/6), menguat 0,45% menjadi 9.965. Adapun, kurs tengah dollar Amerika Serikat (AS) di Bank Indonesia (BI) melemah tipis 0,09% menjadi 9.939.
Daru Wibisono, analis PT Monex Investindo Futures mengatakan, pelemahan rupiah terjadi akibat dollar AS yang masih terlalu perkasa. Tidak hanya rupiah, mata uang lain juga ikut tertekan karena laju dollar tersebut.
Data-data ekonomi terbaru di AS yang positif membuat dollar AS makin bertenaga. “Ini membuat The Fed bakal mempercepat kebijakan pengurangan stimulus moneter,” jelas Daru, Rabu (26/6).
Di sisi lain, pelemahan rupiah juga datang dari faktor domestik, yaitu bayang-bayang inflasi tinggi. Selain itu, aksi jual di pasar saham juga masih berlangsung.
Head of Trading Commonwealth Bank, Veni Kriswandi bilang, rupiah masih berpotensi tertekan lantaran perkiraan produk domestik bruto (PDB) AS yang bakalmembaik. Veni memprediksi, pasangan USD/IDR, hari ini, akan bergerak di kisaran 9.925-9.975. Adapun proyeksi Daru, pasangan USD/IDR, hari ini, akan bergerak di rentang 9.900-9.950.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News