kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Rupiah kembali ditutup merosot ke Rp 14.442 per dollar AS


Kamis, 19 Juli 2018 / 19:17 WIB
Rupiah kembali ditutup merosot ke Rp 14.442 per dollar AS
ILUSTRASI. Petugas Merapikan Mata Uang Rupiah


Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki pertengahan pekan, nilai tukar rupiah masih lunglai. Hari ini, Kamis (19/7) di pasar spot, rupiah tergerus di hadapan dollar Amerika Serikat (AS) ke level Rp 14.442 atau melemah 0,19% dari posisi di hari sebelumnya.

Data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) dari Bank Indonesia juga mencatat rupiah kembali melemah ke level Rp 14.418. Kemarin, kurs rupiah berada di level Rp 14.406 per dollar AS.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri menjelaskan, sejatinya, pelemahan rupiah hari ini sudah diekspektasi. Kendati data domestik masih cukup positif, pasar masih diselimuti sentimen testimoni Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell yang hawkish kemarin.

"Pertumbuhan ekonomi China kuartal kedua turun, Bank Sentral Eropa (ECB) menurunkan ekspektasinya terhadap pertumbuhan Eropa, sementara Inggris masih berkutat dengan Brexit. Tidak heran pasar melarikan dana ke aset yang lebih stabil seperti USD di tengah ketidakpastian saat ini," ujar Reny, Kamis (19/7).

Analis Asia Tradepoints Futures Andri Hardianto menambahkan, keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan juga ikut menekan rupiah. "Di perdagangan pagi, rupiah sempat stabil karena pasar masih menanti hasil rapat BI. Setelah keputusan, rupiah melemah," kata dia.

Namun, Andri menilai keputusan BI tersebut wajar lantaran suku bunga acuan sudah dikerek dua kali dalam waktu berdekatan. Menurutnya, yang terpenting BI pada dasarnya tetap berada pada posisi hawkish dan siap menaikkan suku bunga acuan kapan saja saat diperlukan.

"Pelemahan rupiah ini juga tidak sendiri. Hampir seluruh mata uang reginal, bahkan mata uang utama juga melemah karena memang pasar masih mengincar dollar AS," pungkas Andri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×