Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Nilai tukar rupiah berhasil menguat di awal pekan (1/8). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 10.34 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot menunjukkan posisi 13.073 per dollar AS.
Dengan demikian, rupiah berhasil menguat 0,3% dibanding level penutupan akhir pekan lalu di posisi 13.112 per dollar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) rupiah juga tampak menguat. Pagi ini, kurs JISDOR menunjukkan posisi 13.080 per dollar AS dari posisi akhir pekan lalu di level 13.094 per dollar AS.
Menurut Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures, nilai tukar dollar AS rontok setelah diumumkannya angka ekonomi AS pada kuartal II-2016 yang hanya tumbuh 1,2% atau di bawah prediksi pasar, yakni 2,6%.
Hal ini tentu menguntungkan mata uang yang berlawanan, seperti rupiah. "Ditambah lagi dengan penguatan yen, yang ikut menopang kekuatan sesama mata uang Asia seperti rupiah," ujar Wahyu.
Pada Senin (1/8), Wahyu memprediksi rupiah bergerak di rentang Rp 12.970-Rp 13.180.
Ringgit memimpin di Asia
Sementara itu, di market Asia, ringgit Malaysia berhasil memimpin penguatan di antara mata uang regional lainnya.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.35 waktu Kuala Lumpur, ringgit perkasa 0,8% menjadi 4,0395 per dollar AS setelah sebelumnya terapresiasi ke level 4,0305. Ini merupakan posisi tertinggi sejak 21 Juli lalu.
Ringgit Malaysia mendapatkan keuntungan dari melonjaknya harga minyak Brent yang melompat lebih dari 2% hari ini. Faktor lainnya adalah pelemahan dollar AS setelah dirilisnya data pertumbuhan ekonomi Amerika yang mengecewakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News