Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah melemah tipis dengan pengaruh sentimen yang bervariasi. Sentimen positif dari dalam negeri mampu menjaga kejatuhan rupiah di tengah meningkatnya permintaan dollar AS.
Di pasar spot, Kamis (22/12) kurs rupiah terhadap dollar AS melemah tipis 0,07% ke level Rp 13.469 dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia rupiah menguat 0,3% di Rp 13.435.
Ekonom PT Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, faktor penggerak rupiah cenderung bervariasi. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings (Fitch) meningkatkan Outlook Sovereign Credit Rating Republik Indonesia dari stable menjadi positive, sekaligus mengafirmasi rating pada BBB- (investment grade) dan membawa sentimen positif dari dalam negeri.
Tetapi dari sisi global, masih terjadi risk aversion dimana pelaku pasar menghindari aset beresiko. Imbasnya, permintaan dollar AS sebagai safe haven meningkat. "Apalagi ada kenaikan permintaan dollar AS juga menjelang akhir tahun untuk pembayaran utang," kata Josua.
Namun demikian, perlu diingat bahwa pekan depan merupakan batas waktu pengajuan tax amnesty periode kedua. Harapannya, semakin banyak dana repatriasi yang masuk ke dalam negeri sehingga mendorong penguatan mata uang Garuda di akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News