Reporter: Disa Ayulia Agatha | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen surplus neraca dagang Indonesia di September akhirnya membawa mata uang Garuda perkasa. Kemarin, kurs spot rupiah berhasil menguat 0,12% menjadi Rp 15.201 per dollar Amerika Serikat (AS). Serupa, kurs rupiah pada Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pun menanjak 0,26% ke level 15.206 per dollar AS.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (15/10) mengumumkan, neraca dagang Indonesia di September surplus US$ 227,1 juta. Ini adalah surplus pertama sejak Juli 2018 lalu.
Ekonom Bank Central Asia David Sumual mengatakan, selain terdorong data ekonomi dalam negeri, rupiah juga diuntungkan pelemahan indeks dollar AS. Pelemahan tersebut terjadi akibat ketegangan antara AS dengan Timur Tengah. "Sempat ada ketegangan antara AS-Arab Saudi tentang kasus wartawan Washington Post yang juga membuat minyak mentah naik," kata dia.
Tapi, rupiah masih sulit menguat tajam lantaran pasar masih mengkhawatirkan potensi defisit transaksi berjalan kuartal III-2018 lebih besar ketimbang kuartal sebelumnya. Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong menyebut, di Juli dan Agustus, defisit neraca dagang cukup besar.
Namun, Lukman menilai rupiah hari ini masih berpotensi menguat secara teknikal dan bergerak di rentang Rp 15.175–Rp 15.225 per dollar AS. Sedang menurut hitungan David, rupiah akan bergerak fluktuatif di rentang Rp 15.190–Rp 15.240 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News