kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.129   71,00   0,44%
  • IDX 7.048   64,41   0,92%
  • KOMPAS100 1.051   11,06   1,06%
  • LQ45 826   9,15   1,12%
  • ISSI 214   1,72   0,81%
  • IDX30 421   5,22   1,25%
  • IDXHIDIV20 508   6,31   1,26%
  • IDX80 120   1,37   1,15%
  • IDXV30 125   1,04   0,84%
  • IDXQ30 141   1,60   1,15%

Rupiah hari ini bergerak tipis, investor masih mencermati sejumlah sentimen negatif


Senin, 27 September 2021 / 19:00 WIB
Rupiah hari ini bergerak tipis, investor masih mencermati sejumlah sentimen negatif
ILUSTRASI. Kurs rupiah Jisdor berada di level Rp 14.258 per dolar AS pada hari ini.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat tipis terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin (27/9). Kurs rupiah spot menguat 0,04% ke Rp 14.253 per dolar AS pada hari ini.

Sedangkan, kurs rupiah Jisdor berada di level Rp 14.258 per dolar AS pada hari ini. Kurs rupiah Jisdor melemah 0,06% posisi dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 14.250 per dolar AS.

Analis Global Kapital Investama, Alwi Assegaf menilai, pergerakan rupiah hari ini cenderung flat karena pasar masih terjebak antara sentimen risk-on dan risk-off

Baca Juga: Rupiah Jisdor melemah 0,06% ke Rp 14.258 per dolar AS pada Senin (27/9)

Alwi mengatakan, minat risiko muncul setelah hari ini People Bank of China (PBoC) menyuntikkan likuiditas sebesar 100 miliar yuan atau sekitar Rp 220 triliun sebagai pencegahan agar kasus Evergrande tidak berdampak sistemik ke keuangan.  

“Selain itu investor juga percaya bahwa Evergrande tidak akan berdampak luas setelah tiba-tiba Evegrande mampu membayar US$ 83 juta bunga obligasi pada Kamis lalu,” kata Alwi kepada Kontan.co.id, Senin (27/9).

Akan tetapi, investor tetap mencermati perkembangan Evergrande. Perusahaan ini masih memiliki kewajiban membayar bunga obligasi lainnya pada 29 September.

Baca Juga: IHSG melemah 0,36% pada Senin (27/9), net buy asing capai Rp 355 miliar

Di sisi lain, Alwi juga melihat investor masih dibayangi dari kekhawatiran arah kebijakan Federal Reserve. Sebelumnya, bank sentral AS ini menegaskan akan melakukan tapering dalam jangka waktu dekat. The Fed memproyeksikan suku bunga naik di tahun depan, lebih cepat dari proyeksi yang sebelumnya di tahun 2023.

“Kondisi tersebut dapat menjadi sentimen negatif rupiah buat rupiah. Sementara dari dalam negeri, turunnya angka covid-19 juga menjadi sentimen positif buat rupiah,” kata Alwi.

Dia memperkirakan kurs rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.235 per dolar AS–Rp 14.275 per dolar AS pada Selasa (28/9).

Baca Juga: Naik tipis, rupiah spot ditutup pada level Rp 14.253 per dolar AS pada Senin (27/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×