Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Susunan kabinet pemerintahan Jokowi-JK telah diumumkan Minggu (26/10). Susunan ini bakal menjadi faktor penggerak rupiah terhadap dollar AS. Rupiah sempat melemah pada akhir pekan lalu, karena ketidakpastian pengumuman susunan kabinet.
Di pasar spot, Jumat (24/10), pasangan USD/IDR naik 0,05% menjadi Rp 12.069. Kurs tengah Bank Indonesia juga mencatat, rupiah naik 0,3% menjadi Rp 12.065.
Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang Bank Mandiri menilai, dalam jangka pendek, pasar akan merespons susunan kabinet baru. Beberapa nama calon menteri yang sebelumnya digadang-gadang menduduki posisi strategis, ternyata tidak mendapat mandat. Salah satunya, Darmin Nasution yang akan menjabat Menteri Koordinator Perekonomian. Jokowi memilih Sofyan Djalil untuk jabatan tersebut.
"Meski berbeda dari perkiraan pasar, menteri-menteri yang terpilih cukup berpengalaman," ujar Rully, Minggu (26/10).
Selain itu, menurut dia, pemberian nama Kabinet Kerja juga memberi kesan baik. Artinya, kabinet ini siap bekerja keras. Meski demikian, dalam jangka pendek, pergerakan rupiah masih volatil. Pasar masih ingin melihat program kerja menteri. Prediksi Rully, hari ini (26/10), rupiah bergulir terbatas Rp 12.035-Rp 12.100.
Daru Wibisono, analis PT Monex Investindo Futures juga menilai, sentimen kabinet baru masih akan menjadi penggerak rupiah. Ia menebak, kurs rupiah akan bergerak di kisaran Rp 12.000-Rp 12.100.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News